PADANG, (6/5/2024) | Organisasi pers Media Online Indonesia (MOI) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) berkunjung ke PT Semen Padang untuk melihat lebih dekat produk Semen Padang Bata Interlock (SEPABLOCK), pelestarian ikan bilih dan kaliandra merah, Senin (6/5/2024).
Dipimpin oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) MOI Sumbar Anul Zufri, Phd rombongan yang berjumlah belasan orang itu disambut oleh Staf Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang, Oktaveri dan Ari Surya Cipta di Club House Lapangan Golf PT Semen Padang.
Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang, Nur Anita Rahmawati di tempat terpisah, menyambut baik kunjungan dari MOI Sumbar ke PT Semen Padang.
"PT Semen Padang merupakan bagian dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG sangat terbuka bagi elemen masyarakat, termasuk media untuk berkunjung ke PT Semen Padang," katanya.
Melalui kunjungan itu, dia mengharapkan MOI Sumbar dapat mempublikasikan informasi positif tentang PT Semen Padang melalui media.
Ketua DPW MOI Sumbar, Aunul Zufri, dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada PT Semen Padang yang telah memberikan kesempatan untuk melihat lebih dekat produk SEPABLOCK, konservasi ikan bilih dan nursery kaliandra merah yang merupakan sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan.
"Alhamdulillah, kehadiran kami untuk melihat produk turunan semen berupa SEPABLOCK, dan juga program konservasi ikan bilih, serta nursery kaliandra merah diterima dengan baik oleh pihak Semen Padang. Ini sebuah kehormatan bagi kami. Terima kasih Semen Padang," kata Anul.
Sekretaris DPC MOI Kota Padang, Harianto, yang juga hadir menyampaikan bahwa kunjungan ini sekaligus menjadi ajang silahturahmi antara MOI dan PT Semen Padang. Untuk itu, dia mengucapkan terimakasih atas kesempatan yang diberikan PT Semen Padang.
“Dengan silaturahmi ini, kami jadi tahu lebih banyak tentang Semen Padang. Ternyata tidak hanya memproduksi semen, tapi juga memproduksi produk turunan, dan juga telah banyak melakukan kegiatan TJSL yang berkelanjutan seperti pengembangan kaliandra merah dan konservasi ikan bilih,” katanya.
Staf Bisnis Inkubasi Non Semen (BINS) PT Semen Padang, Yelmi Arya Putra dan Yuhelmus memaparkan berbagai keuntungan menggunakan SEPABLOCK dibandingkan material lain kepada jajaran pengurus DPW MOI Sumbar.
Di antaranya, biaya pembangunan untuk rumah tipe 36 subsidi, lebih hemat 10 persen dibandingkan menggunakan material bata merah. Penghematan tersebut, karena kolom dan balok dinding SEPABLOCK dibangun bersamaan dengan dinding, tidak perlu di plester dan di aci, serta durasi pengerjaannya lebih cepat.
Dinding rumah SEPABLOCK, kata dia, dapat langsung dicat atau di coating, sehingga hemat dan ekonomis. Kemudian, menggunakan SEPABLOCK juga membuat rumah menjadi jauh lebih estetik dan kekinian, atau enak dipandang.
"Menggunakan SEPABLOCK, juga akan membuat ruangan di dalam rumah atau bangunan menjadi lebih sejuk. Sebab, SEPABLOCK memiliki lobang-lobang untuk melepaskan panas yang terisolasi di dalam ruangan," jelas Yelmi.
Produk SEPABLOCK, lanjutnya, juga ramah gempa. Karena, pasangan SEPABLOCK saling mengikat, sehingga tetap kokoh selama terjadi gempa. Bahkan, dari pengujian siklik atau ujian literal dorong dan tarik di PUPR, dinyatakan bahwa produk SEPABLOCK sudah masuk ke kategori ramah gempa.
"SEPABLOCK telah digunakan di beberapa daerah di Sumbar, seperti Pasaman Barat, Arosuka Kabupaten Solok, Payakumbuh, dan juga di kawasan Bandar Internasional Minangkabau (BIM). "Di Pasaman Barat, ada 50 unit rumah subsidi yang dibangun menggunakan SEPABLOCK," bebernya.
Terakhir, tambahnya, SEPABLOCK digunakan untuk membangun rumah bantuan untuk warga di Jorong Aur Seriau, Nagari Tanjung Bonai Aur Selatan, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung.
"Pembangunan rumah bantuan tersebut, merupakan kerjasama dengan TNI AD melalui program Tentara Manunngal Masuk Desa (TMMD) Korem 032/Wirabraja yang diserahkan pada 26 April 2024.
Kemudian terkait nursery kaliandra merah dan konservasi ikan bilih, MOI Sumbar mendapat penjelasan dari Staf Unit CSR PT Semen Padang, Jimmy. Kata dia, untuk konservasi ikan bilih ini, PT Semen Padang bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Bung Hatta (UBH).
Melalui kerja sama tersebut, PT Semen Padang juga telah menebarkan kembali ikan bilih hasil konservasi ke habitat aslinya di Danau Singkarak. Jumlahnya sekitar 13.000 ekor. Kemudian untuk pengembangan kaliandra merah sebagai Sumber EBT, PT Semen Padang membutuhkan 100 juta bibit kaliandra merah.
"Untuk memenuhi kebutuhan ini, PT Semen Padang juga bekerjasama dengan Politeknik Negeri Pertanian (Politani) Payakumbuh. Bahkan, ratusan ribu bibit juga telah kami distribusikan kepada masyarakat atau kelompok tani Hutan Kemasyarakatan (HKm) di beberapa daerah di Sumbar," katanya.(*)
0 Komentar